Kamis, 25 September 2014

Kesungguhan Rasa

 
Karena RASA berasal dari sebuah KESUNGGUHAN. Jika hari ini kamu merasa hampa, sepertinya bab tentang kesungguhan perlu dipertanyakan. 
Tak hanya kamu, namun ada jutaan orang lain yang dihadapkan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menyalahkan keadaan dan memilih lari dari kenyataan. 
Karena bahkan diseburuk-buruk keadaan, pasti ada kebaikan dibaliknya. Seperti bayangan yang tak bisa lepas dari cahaya, seperti  cahaya pun yang tak bisa lepas dari bayangan. Bagian mana yang kamu lihat, maka itu yang akan kamu temukan. 
Saat kita tak bisa memilih dan harus menghadapi, barangkali hanya KESUNGGUHAN yang akan membuat kita tetap BERTAHAN. Karena kesungguhan memunculkan harapan dan mampu menghapus kata ketidakmungkinan.

Lekas Sembuh

Ketidakmampuan di hari ini adalah sebuah pemanis di masa depan.
Saat dimana kita telah mampu melakukannya bahkan jauh lebih baik dari apa yang pernah kita bayangkan.

Maka simpanlah tangis itu hingga hari dimana kemenangan itu datang.
Karena air mata pun ingin mengalir dengan penuh kebanggan bersama pemiliknya yang telah berjuang dan mengubah ketidakmungkinan menjadi keajaiban yang menakjubkan.
Apapun yang ada dan apapun yang terjadi pada dunia ini, seharusnya tak bisa disalahkan. Maka hanya pribadi-pribadi yang benar-benar bernyawalah yang mampu menemukan mutiara di balik hitam pekatnya kehidupan.
Jika kamu masih sakit, maka lekas sembuhlah!
Karena dunia ini akan benar-benar menjadi neraka bagi mereka yang tidak melakukan apa-apa.

by : anggafauzian.blogspot.com

Berjalan Lurus







 
Yang lemah pantas untuk dilindungi. Yang tak tahu pantas untuk diajari.
Meski akan berjalan tertatih.  Namun, semoga semangat untuk mengabdi jauh lebih besar dari pada rasa letih.
Jalan ini penuh dengan ketidakpastian.
Bisa saja aku memilih jalan lain yang sudah jelas arah dan tujuan.
Tapi rasanya itu bukan aku. Atau karena merasa tidak pantas?
Mungkin aku tak akan menjadi bintang seperti yang ada dalam angan. Namun aku akan selalu menjadi penerang jika terus bertahan.
Biarlah apa kata orang, yang aku tahu, aku selalu membicarakannya denganmu Tuhan.

Minggu, 07 September 2014

Pengertian Dan Contoh Konsep Geografi



PENGERTIAN DAN CONTOH KONSEP GEOGRAFI

unsur yang penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi (alam dan sosial). Penjelasan KONSEP GEOGRAFI selalu berkaitan dengan persebaran, hubungan, fungsi, bentuk, pola, dan proses terjadinya. KOKONSEP GEOGRAFI adalah rancangan atau gambaran dari objek, proses, atau apa pun yang berkaitan dengan ilmu geografi. KONSEP GEOGRAFI merupakan NSEP GEOGRAFI terdiri atas 10 konsep, yaitu:

1. Lokasi
       Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

       a. Lokasi Absolut

       Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis bumi. Pebedaan garis astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).
       Contoh Lokasi Absolut yaitu Indonesia terletak di antara 6 derajat LU - 11 derajat LS sampai 95 derajat BT - 141 derajat BT. Dari letak absolut (garis astronomis) tersebut dapat dijelaskan bahwa lokasi paling Utara negara Indonesia terletak di 6 derajat LU (Pulau Miangas, Sulawesi Utara), lokasi paling selatan terletak di 11 derajat LS (Pulau Rote, NTT), dst.

       b. Lokasi Relatif

       Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.
       Contoh Lokasi Relatif yaitu Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera. Lokasi Indonesia menurut lokasi relatifnya yaitu terletak di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia, serta terletak di antara 2 samudera yaitu Hindia dan Pasifik. Letak relatif ini dapat berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang penggunanya karena lokasi relatif digambarkan melalu objek-objek yang dinamai oleh manusia contohnya nama benua, samudera, pulau, laut, dsb.


           2. Jarak
       Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.
        a. Jarak Mutlak
       Jarak mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukurang panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah.
       Contoh jarak mutlak yaitu Jarak antara Jakarta ke Bandung adalah 150 km. jarak tersebut diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) dan dihitung dengan satuan ukuran kilometer.

       b. Jarak Relatif

       Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau waktu.
       Contoh jarak relatif yaitu jarak antara Jakarta ke Bandung dapat ditempuh dalam waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Tentu jarak relatiif tersenut akan berbeda apabila keadaan jalan tol sedang macet atau perjalanan ke Bandung tidak melewati jalan tol.

 3. Morfologi

       Morfologi adalah konsep yang menjelaskan mengenai struktur luar dari batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).
       Contoh konsep morfologi yaitu:
       - Jakarta merupakan dataran rendah, Bandung dataran tinggi.
       - Perjalanan Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan).
       - Daerah selatan D.I. Yogyakarta merupakan daerah perbukitan kapur (karst).

4. Keterjangkauan

       Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.
       Contoh konsep keterjangkauan yaitu:
       - Harga lahan di persimpangan lebih mahal dari pada lahan di dalam gang
       - Bantuan bencana sulit mencapai lokasi karena medan yang berat
       - Kepulauan Seribu hanya dapat dijtempuh dengan kapal dari pelabuhan Muara Angke

5. Pola

       Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
       Contoh konsep pola yaitu:
       - Pemukiman memanjang di sepanjang jalan raya pantura Jawa
       - Pemukiman di kota besar seperti Jakarta dibangun berhimpitan
       - Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah aliran sungai rectangular.

6. Aglomerasi

       Aglomerasi adalah adanya suatu fenomena yang mengelompok menjadi satu bentuk atau struktur.
       Contoh konsep aglomerasi yaitu:
       - Pasar Senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat berjualan berdasarkan hari pasaran.
       - Kegiatan industri terpusat di kawasan Jababeka, Pulogebang, atau Tangerang.
       - Di perkotaan terjadi pemusatan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi melalui kawasan slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.

7. Nilai Kegunaan

       Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.
       Contoh konsep nilai kegunaan yaitu:
       - Kawasan perbukitan kapur (kars) seperti di Wonosari, Gunug Kidul memiliki banyak goa dan sumber mata air bawah tanah yang cocok untuk dijadikan objek wisata alam.
       - Pulau Madura yang panas dan tanah yang tidak subur tidak cocok sebagai laha pertanian, tetapi dari lokasi geografisnya banyak dijadikan sebagai kawasan tambak garam.

8. Interaksi/Interpendensi

       Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
       Contoh konsep Interaksi/interpendensi yaitu
       - Desa sebagai pemasok tenaga kerja dan kota sebagai pemasok bahan produksi untuk desa.
       - Tanaman bawang tumbuh subur di Brebes diangkut ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.

9. Diferensiasi Areal

       Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing.
       Contoh konsep Diferensiasi areal yaitu:
       - Di dearah pantai penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan di pegunungan penduduk bermata pencaharian sebagai petani.
       - Pakaian dari bahan katun cocok digunakan di daerah panas seperti Jakarta, sedangkan pakaian dari bahan woll cocok di gunakan di daerah dingin.
       - Bentuk rumah penduduk asli Sulawesi berbentuk panggung, sedangkan bentuk rumah penduduk asli Jawa tidak berbentuk panggung.

10. Keterkaitan Ruang

       Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah.
       Contoh konsep keterkaitan ruang yaitu:
       - Lalu-lintas di Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
       - Kabut asap yang melanda Singapura adalah hasil dari pembakaran lahan di Riau, Palembang, dan sekitarnya yang terbawa angin.
       - Gaya bicaya Pak Ruhut asal Medan lebih tegas, keras, dan galak. Berbeda dengan gaya bicara Pak Joko asal Solo yang lemah lembut dan sopan.

Demikianlah 10 KONSEP GEOGRAFI yang menjadi dasar untuk memahami fenomena geosfer dalam ilmu Geografi. Diperlukan kecermatan dan ketelitian untuk mengidentifikasi suatu fenomena ke dalam suatu konsep. Belajar yang paling meresap ke pikiran adalah mengajar, untuk itu sebarkanlah ilmu ke orang lain. Mohon koreksi jika ada kesalahan. Semoga Bermanfaat.

Sejarah Latar Belakang Masuknya bangsa Eropa Ke Indonesia



Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
a. Penjelajahan Bangsa Portugis
Setelah perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah).Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1496).Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).
Pada tahun 1498, raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama.Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498.Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam.Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.Kemudian Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.
Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan dan pada tahun 1512 dilakukan Perjanjian Saragossa (Zaragoza). Isi perjanjian itu antara lain:
1.    Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2.    Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.

b. Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia
 
Bangsa Belanda memulai pelayarannya, pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, para pedagang bangsa Belanda tiba Banten (Indonesia). Dari bandar Banten pelaut Belanda melanjutkan pelayarannya ke arah timur dan mereka kembali dengan membawa rempah-rempah dalam jumlah yang cukup banyak.
Untuk mengatasi persaingan antara para pedagang Belanda itu sendiri, pemerintah membentuk badan usaha atau kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yaitu Persekutuan Dagang Hindia Timur. VOC berdiri tahun 1602 yang juga lebih sering disebut oleh bangsa Indonesia dengan sebutan Kompeni Belanda.

c. Kedatangan Bangsa Inggris di Indonesia

Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di daerah India.Di India timur, para pedagang Inggris mendirikan kongsi dagang yakni East India Company (EIC) pada tahun 1600, dengan daerah operasinya adalah India. Pusat kekuatan EIC adalah Kalkuta (India), dan dari kota inilah Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara.
Di bawah Gubernur Jenderal Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-daerah kekuasaan Belanda yang ada di wilayah Indonesia.Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffes telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia.
Berdasarkan perjanjian London tahun 1815, Inggris diharuskan mengembalikan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda.Dan pada tahun 1816 Inggris melaksanakan kewajibannya itu.

PERKEMBANGAN KEKUASAAN BANGSA EROPA

a. Kekuasaan Bangsa Portugis di Indonesia
 
Untuk dapat menguasai dan memonopoli perdagangan di Asia Selatan bangsa Portugis melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1)    Memperluas kekuasaannya ke arah barat dengan menghancurkan armada laut Turki, sehingga bangsa Portugis dapat mengawasi perdagangan dan pelayaran di laut antara Asia dengan Eropa. Bahkan bangsa Portugis dapat memaksa para pedagang untuk berlayar dari bandar perdagangan Goa (India) menuju ke Afrika Selatan dan selanjutnya sampai di bandar Lisboa, yaitu pusat perdagangan di Eropa dan ibu kota Portugis.
2)    Memperluas kekuasaannya ke arah timur dengan menguasai Malaka, sehingga dapat menghentikan dan menguasai aktivitas perdagangan langsung yang dilakukan oleh pedagang-pedagang Cina, India maupun Indonesia.

Pada tahun 1511, Malaka berhasil direbut oleh bangsa Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque.Sejak peristiwa itu, kekuasaan Kerajaan Malaka jatuh ke tangan bangsa Portugis.Tindakan-tindakan bangsa Portugis yang semakin sewenang-wenang dan bertindak kejam terhadap rakyat dapat menimbulkan terjadinya pertentangan antara rakyat Maluku dengan bangsa Portugis.Pertentangan ini semakin memuncak setelah bangsa Portugis membunuh Sultan Hairun dari kerajaan Ternate.Rakyat Ternate angkat senjata di bawah pimpinan putranya yang bernama Baab Ullah dan akhirnya tahun 1575 bangsa Portugis terusir dari daerah Maluku.
Zaman kekuasaan kolonial Portugis yang berlangsung dari tahun 1511 sampai tahun 1641 di wilayah Indonesia meninggalkan bekas-bekasnya di dalam kebudayaan Indonesia.

b. Kekuasaan VOC (Kompeni Belanda) di Indonesia
 
Pada tahun 1602 pedagang-pedagang Belanda mendirikan perkumpulan dagang yang disebut Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Pembentukan VOC dibantu oleh pemerintah Belanda di bawah Van Oldenbarneveldt.VOC diberi hak istimewa, sehingga menjadi sebuah badan yang berdaulat. Hak istimewa itu di antaranya:
1.    hak monopoli untuk berdagang antara Amerika Selatan dengan Afrika,
2.    hak memelihara angkatan perang, berperang, mendirikan benteng-benteng dan menjajah,
3.    hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya,
4.    hak untuk memberi pengadilan,
5.    hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri.
Sebaliknya VOC mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap Pemerintah Belanda, yaitu:
1.    bertanggung jawab kepada Staten General (Badan Perwakilan),
2.    pada waktu perang harus membantu pemerintah Belanda dengan uang dan angkatan perang.
Pada tahun 1618 Jan Pieterzoon Coen dengan izin dari Pangeran Jayakarta mendirikan sebuah benteng di kota Jayakarta. Ketika terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta yang dibantu oleh Sultan Banten dengan orang-orang Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen, maka Belanda membakar kota Jayakarta. Namun pada tahun 1619, Jan Pieterzoon Coen mendirikan kota baru di atas kota yang dibakar tersebut dengan nama kota Batavia. Selanjutnya Jan Pieterzoon Coen menjadikan kota Batavia sebagai pusat perdagangan dan pusat kekuasaan Belanda di wilayah Indonesia. Dalam menghadapi kerajaan-kerajaan Indonesia, Belanda melancarkan politik adu domba (
devide et impera).

c. Indonesia di bawah Pemerintahan Kerajaan Belanda
 
Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar dan utang yang dimilikinya berjumlah sangat besar. Hal ini juga diakibatkan oleh:
1.    persaingan dagang dari bnagsa Perancis dan Inggris,
2.    penduduk Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual oleh VOC,
3.    perdagangan gelap merajalela dan menerobos monopoli perdagangan VOC,
4.    pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan akibat dari gaji yang diterimanya terlalu kecil,
5.    VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untu memenuhi pegawai daerah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura.
Maka pada tahun 1799, VOC akhirnya dibubarkan.Pada tahun 1807, Republik Bataafsche dihapuskan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte dan diganti bentuknya menjadi Kerajaan Holland di bawah pemerintahan Raja Louis Napoleon Bonaparte (adik dari Kaisar Napoleon).

d. Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811)
 
Pada tahun 1808, Herman Willem Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal atas wilayah Indonesia. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.Dalam upaya tersebut, perhatian Daendels hanyalah terhadap pertahanan dan ketentaraan.
Untuk memperkuat angkatan perangnya, Daendels melatih orang-orang Indonesia, karena tidak mungkin ia menambah tentaranya dari orang-orang belanda yang didatangkan dari negeri belanda. Pembangunan angkatan perangnya ini dilengkapi dengan pendirian tangsi-tangsi atau benteng-benteng, pabrik mesiu dan juga rumah sakit tentara.
Di samping itu, atas dasar pertimbangan pertahanan, Daendels memerintahkan pembuatan jalan pos dari Anyer di Jawa Barat sampai Panarukan di Jawa Timur.Pembuatan jalan ini menggunakan tenaga rakyat dengan sistem kerja paksa atau kerja rodi, hingga selesainya pembuatan jalan itu. Untuk orang Belanda, pekerjaan menyelesaikan pembuatan jalan pos ini merupakan keberhasilan yang gemilang, tetapi lain halnya dengan bangsa Indonesia, di mana setiap jengkal jalan itu merupakan peringatan terhadap rintihan dan jeritan jiwa orang yang mati dalam pembuatan jalan tersebut.
Setelah pembuatan jalan selesai, Daendels memerintahkan pembuatan perahu-perahu kecil, karena perahu-perahu perang Belanda tidak mungkin dikirim dari negeri Belanda ke Indonesia.Selanjutnya pembuatan pelabuhan-pelabuhan tempat bersandarnya perahu-perahu perang itu, Daendels merencanakan di daerah Banten Selatan.Pembuatan pelabuhan itu telah memakan ribuan korban jiwa orang Indonesia di Banten akibat dari penyakit malaria yang menyerang para pekerja paksa.Akhirnya pembuatan pelabuhan itu tidak selesai.Walaupun Daendels bersikeras untuk tetap menyelesaikannya, tetapi Sultan Banten menentangnya.Daendels menganggap jiwa rakyat Banten tidak ada harganya, sehingga hal ini mengakibatkan pecahnya perang antara Daendels dengan Kerajaan Banten.
Di samping itu, pembuatan pelabuhan di Merak juga mengalami kegagalan dan hanya usaha untuk memperluas pelabuhan di Surabaya yang cukup memuaskan.
Pada tahun 1810 Kerajaan Belanda di bawah pemerintahan Raja Louis Napoleon Bonaparte dihapuskan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte.Negeri Belanda dijadikan wilayah kekuasaan Perancis.Dengan demikian, wilayah jajahannya di Indonesia secara otomatis menjadi wilayah jajahan Perancis. Napoleon menganggap bahwa tindakan Daendels sangat otokratis (otoriter), maka pada tahun 1811 ia dipanggil kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jansens.

e. Kekuasaan Inggris di Indonesia
 
Pada tahun 1811, tentara Inggris mengadakan serangan terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda. Sejak tahun 1811 itu juga wilayah Indonesia menjadi daerah jajahan East Indian Company (EIC), badan perdagangan Inggris yang berpusat di Kalkuta, yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Lord Minto. Untuk wilayah Indonesia Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai pemegang pemerintahan dengan pangkat Letnan Gubernur Jenderal.
Dengan bantuan orang-orang Indonesia yang pandai dan beberapa orang Belanda, Raffles berhasil mengetahui sejarah, kebudayaan, kesenian dan kesusasteraan Jawa.Buah karya Thomas Stamfor Raffles adalah sebuah buku yang berisikan sejarah Jawa yang berjudul History of Java.
Setelah Napoleon Bonaparte berhasil dikalahkan dalam pertempuran di Leipzig dan kemudian tertangkap, maka pada tahun 1814 melalui Konvensi London (Perjanjian London), Inggris mengembalikan semua daerah kekuasaan Belanda yang pernah dikuasai oleh Inggris.

f. Pemerintahan Kolonial Belanda
 
Setelah dilakukan perjanjian antara Inggris dengan Belanda pada Konvensi London (1814), daerah Indonesia dikembalikan kepada Belanda. Untuk mengurus pengembalian itu, dikirim komisi jenderal yang terdiri dari Van der Capellen, Elout, dan Buyskes (1816).
Tugas komisi jenderal itu sangat berat, yaitu memperbaiki sistem pemerintahan dan perekonomian.Perbaikan ekonomi ini bertujuan agar dapat mengembalikan utang-utang Belanda yang cukup besar akibat perang-perang yang dilakukan dalam menghadapi Napoleon maupun perang-perang yang dilakukan dalam menghadapi kerajaan-kerajaan Indonesia.
Untuk menghadapi pertentangan yang kuat dari bangsa Indonesia, Belanda menindasnya dengan jalan perang kolonial dan politik devide et impera yaitu memecah belah bangsa Indonesia. Sehingga terjadinya permusuhan antara kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Indonesia.

g. Kekuasaan Bangsa  Jerman

Sekalipun Jerman sering dijuluki “negara imperialis yang kesiangan”, namun ia dapat menguasai beberapa daerah jajahan antara lain ….
(1)    Togo
(2)    Kamerun
(3)    Afrika Barat Daya
(4)    Nigeria